Thursday, January 15, 2009

cinta duka nestapa hampa !

+ s a t u +
wajah itu...
pandangan itu...
renungannya...
senyumannya...
gelak tawanya...
kucupan hangat bibirnya...
aku dambakan...
setiap saat...
setiap detik...
tika aku bersama...
tika tidak...

cukup menawan...
cukup menggembirakan...
cukup melemaskan...
cukup menenangkan...
diriku...

ketika aku menatapnya...
ketika aku bersamanya...
walau seketika...
hanya...
itu yang kumahukan...
mengingatinya selalu...
dalam benakku...

sayang...
dapatkah kau rasakan...
apa yang sedang kurasa...
adalah cinta yang tidak akan bisa...
diterjemahkan...
dengan kata-kata...

sayang...
aku cinta...
aku rindu...
setulus ikhlas hatiku...
terhadapmu...
terima kasih...
sayang...


+ d u a +
dalam diam...
aku menulis...
aku mengarang...
aku meratap...
aku menjerit...
akukah itu...
yang duduk diam membisu...

namun hatiku...
tak pernah bisu...
tak pernah buta...
tak pernah tuli...
dengan perasaan...
dengan ketulusan...
dengan kelemahan diri...
yang senantiasa menghimpit...
dalam benak akalku...
aku berdiri...
sekali lagi...

dalam diri ini...
tersimpan seribu satu rahsia...
yang takkan pernah terungkai...
yang takkan pernah tersingkap...
takkan bisa ditafsir...
prediksi...interpritasi...
akan diri...hanya mimpi...

aku, engkau dan dia...
aku adalah penghimpit...
engkau terhimpit...
dia dihimpit...

aku menjerit...
engkau terperit...
dia terjerit...
dalam hati...
sukma mimpi...

aku cinta akan dirimu...
tapi engkau bukan milikku...
aku hanya debu...
yang hinggap ditiup angin malam...
sekadar pinggiran...
sekadar memori...
buatmu kenang di esok hari...

aku mencintaimu...
setulus hati...
hanya itu yang ku mahu...


+ t i g a +
sayang...
ingin saja aku dakap dirimu...
dalam pelukan hangat tubuhku...
ingin ku bisikkan padamu...
dengan ketulusan hatiku...
ingin ke titipkan dirimu...
betapa aku menyintaimu...
betapa aku merinduimu...
betapa aku memerlukanmu...
setiap detik dan saat...

ingin ku kucup dahi dan keningmu...
tanda restu pemergianmu...
yang tidak bisa kuhalangi...
ingin ku kucup bibir merahmu...
tanda sebenarnya...
aku tak mampu berpisah dengamu...
aku tak mampu kehilanganmu...
aku tak mampu melepaskanmu...

sayang...
kaulah satu...
kaulah cahaya kegembiraanku...
kaulah impianku...
namu itu hanya impian...
anggaplah diriku...
hanya sepotong mimpi...
dalam nyenyak tidurmu...
dalam dakapan kesejukan malam...

aku mendakapmu penuh kasih...
sayangku terhadap dirimu...
ku tahu...
kau bisa mengerti dalamnya...
kerna ku tahu kau juga begitu...
maaf aku titipkan...
kerna itu sahaja yang bisa kulafazkan...
sebagai memohon keampunan darimu...
atas segala kesilapan yang kulakukan...
membuatmu marah...
membuatmu risau...
membuatmu menangis...
membuatmu meratap...
membuatmu kacau dan berantakan...
membuatmu menyintai diriku...

sayang...
aku sentiasa menantimu...
disini...
aku menerimamu seadanya dirimu...
biarlah diriku menatap wajahmu...
untuk kesekian kalinya...
aku disini...
carilah aku...
bila kau memerlukan ku...
sebagai penyokong dan perindumu...


+ e m p a t +
sampah...
hampas...
kehinaan...
kekejian...
segalanya...
hanya mimpi...
hanya dusta...
yang tak berpenghujung...
itu...
aku...


+ l i m a +
dirinya dicintai...
dirinya disayangi...
dirinya dirindui...

insan ini tabah...
insan ini cekal...
insan ini tersenyum...
dalam tangisnya...
kedukaan dan kelukaan...
dalam kepuraan...
yang dirahsiakan...
di hati tulusnya...

insan kerdil ini...
terus berdiri...
dalam persimpangan...
dalam dilema...
berperang perasaan...
berperang keadaan...
berperang kasih sayang...
disebuah entiti...
bernama hati dan perasaan...

berontak hatinya...
memilih...
antara cinta, kasih dan sayang...

cinta itu...
muncul dalam hidupnya...
menagih kasih sayang...
menagih perhatian...
namun dihatinya...
hanya satu diharapkan...
cukuplah sekadar itu...
kerana tersedar dirinya yang kerdil...
sejauh mana kemahuannya...
sejauh mana harapannya...
terhadap hinata...
hanya sekadar cinta...
tanpa perlu balasan...
tanpa perlu kemilikan...
akan dirinya...
terhadap cinta...

cinta itu...
hanya mengharap...
dia bisa tersenyum...
gelak tawa...
riuh rendah bicaranya...
terus kekal disitu...
mekar selamanya...
kerna cinta itu...
hanya ingin meminjam...
cinta...kasih...sayang...
buat seketika...
buat satu lembaran...
dalam sebuah perenggan...
dalam hidupnya...

cinta itu...
hanya berharap...
dia diberikan peluang...
untuk bersama dengannya...
buat kesekian kalinya...
buat kali terakhir...
sebelum perpisahan muncul...

cinta itu...
ingin dirinya mengetahui...
betapa ia menyintai dirinya...
betapa ia akan merindui dirinya...
dalam dakapan dan kucupan...
kasih sayang dan cinta...
insan bernama cinta itu...
insan itulah aku...


+ e n a m +
dalam aku mendaki...
gunung kehidupan...
aku akhirnya kecundang...
di sebuah persimpangan...
yang hampir merosakkan...
menghancurkan...
melenyapkan...
segalanya...
tentang hidup...
tentang diri...
tentang siapa aku...
tentang kasih sayang...
tentang cinta...

aku tewas...
namun...
cahaya itu datang...
memanggil namaku...
agar aku bangun...
dari lamunanku...

dipenjuru pintu itu...
aku berfikir...
benarkah aku ini...
diriku...
aku tertanya...
mengapa...
aku tidak mampu...
berdiri dan berlari...
seperti insan lain...

jika aku punya itu...
kekuatan...
kekentalan...
kuasa dan kudrat...
yang tak kumiliki kini...
mungkinkah...
aku mampu...
berdiri, berjalan dan berlari...
dengan megah...
dengan tabah...
dengan cekal...

kuharapkan...
suatu hari nanti...
akan tiba juga...
saat itu...
maaf...
dariku...
untuk diriku...
emosiku...

No comments: